![]() |
Sudirman Said |
Umumnya hari-hari pertama para menteri disibukkan dengan rapat
dengan jajaran pemerintah maupun stakeholder terkait. Tak terkecuali pula
dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Mineral (ESDM).
Kegiatan Menteri ESDM Sudirman Said dilaporkan lebih banyak
dihabiskan untuk menggelar rapat. Sejak pagi hingga sore hari, ia rapat dengan
direksi Pertamina, PLN, dan PGN.
Sudirman sendiri begitu datang ke kantornya pada pada pagi
hari dan langsung menggelar rapat dengan PT Pertamina. Mereka yang hadir adalah
Plt Direktur Utama M Husen, Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya, Direktur
Keuangan Andri T Hidayat, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko
Afdhal Bahaudin, dan Direktur Gas Hari Karyuliarto.
Selain bersilaturahmi kepada Menteri ESDM yang baru, jajaran
direksi Pertamina juga membahas kebijakan BBM subsidi.
"Ini juga ada pembahasan tentang BBM, terutama kuota.
Lanjutan dari rapat di kantor Wapres kemarin, yaitu mencari kebijakan yang
efektif untuk menekan konsumsi BBM bersubsidi, agar kuotanya cukup sampai akhir
tahun," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya.
Usai rapat dengan Pertamina, berikutnya adalah rapat dengan
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
"Kita bahas krisis listrik di Medan, Sumatera Utara.
Kita sudah jelaskan dengan masuknya PLTU Pangkalan Susu defisit listrik sudah
mulai berkurang. Apalagi semalam sudah ada cadangan listrik, Insya Allah
pembangkit listriknya lancar," ungkap Direktur Utama PLN Nur Pamudji.
Nur menambahkan bahwa selain pembahasan krisis listrik di
Medan, direksi PLN juga memaparkan perkembangan proyek 10.000 MW tahap I dan
tahap II.
"Kita juga cerita-cerita FTP (Fast Track Program 10.000
MW). Kami juga menceritakan ancaman krisis listrik 2018, obrolannya hanya
pointer-pointer, secara keseluruhan saja kita paparkan. Kalau secara detail
nanti seminggu lagi, cari yang sekarang belum ada pengambilan keputusan penting,"
ucapnya.
Usai rapat maraton tersebut, dilaporkan bahwa kegiatan
Sudirman selanjutnya adalah menerima kunjungan Mantan Kepala Unit Kerja
Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro
Mangkusubroto.
Setelah menerima kedatangan Kuntoro, Sudirman kemudian
keluar menuju Istana Presiden karena mendapat panggilan dari Presiden Joko
Widodo (Jokowi).
Nah agenda pertemuan dengan presiden itulah yang tidak
diceritakan ke publik. Apakah berkisar tentang keputusan-keputusan energi yang
sudah menanti di lapangan? Terkait nasib Blok Mahakam misalnya. Banyak pihak
yang mengira bahwa keputusan akan kontrak Blok Mahakam akan diputuskan pada
pemerintahan SBY, namun hingga kini dilantik presiden yang baru, belum ada
keputusannya. Keputusan tentang kontrak migas yang akan segera berakhir pada
tahun 2017 tersebut kini ada di tangan Presiden Jokowi dan Menteri ESDM yang
baru!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar