![]() |
Infrastruktur |
Kabar gembira kali ini disampaikan oleh Wakil Presiden
(Wapres) Jusuf Kalla (JK). JK menyampaikan bahwa dia akan menaikkan anggaran
infrastruktur tahun depan dua kali lipat, dari sebelumnya Rp150-Rp200 triliun
menjadi Rp300-Rp400 triliun.
"Ini anggaran konstruksi lebih baik dan lebih tinggi
dari sebelumnya. Sebelumnya di atas Rp150-Rp200 triliun, kita harap jadi
Rp300-Rp400 triliun. Itu anggaran kita mau capai 20-25% dari APBN, dulu cuma
10%. Itu yang mau kita capai agar ada kontribusi bagi bangsa ini," kata
JK.
Kebijakan tersebut disebabkan karena pemerintah telah
mengambil keputusan mengurangi subsidi BBM yang sedemikian besarnya. Subsidi
tersebut pada akhirnya dialihkan dari sektor konsumtif ke sektor produktif.
"Dan pada saat yang sama harga BBM menurun, jadi ada dana untuk
pembangunan dan 60-70% itu konstruktif," ujarnya.
Ia menargetkan agar penerimaan pajak membaik. Walaupun saat
ini turunnya anggaran infrastruktur juga dikarenakan penerimaan negara yang
turun. "Walaupun kita juga ada akibat lain, penerimaan negara turun
sehingga nggak semua terserap ke pembangunan. Diharapkan pajak naik,
penghematan, ekonomi naik, dan ada pajak yang lebih tinggi," ujarnya.
JK juga mengatakan bahwa pemerintahan masa kini akan
mengedepankan tren pembangunan infrastruktur. Dia juga menerangkan bahwa
anggaran yang demikian besar berasal dari pemotongan subsidi BBM beberapa waktu
lalu. Semua anggaran pembangunan, akan difokuskan untuk membangun jalan raya,
sekolah, rumah sakit, bandara, dan pelabuhan.
"Kita moratorium pembangunan kantor pemerintah. Tak
boleh tambah kecuali, sekolah, rumah sakit. Kantor departemen, gubernur, kantor
pemerintah lain akan stop dulu karena sudah berlebihan. Dana besar ini akan ke
jalan, irigasi, pembanguna airport, pelabuhan, listrik, transmisi, dan
konstruksi positif lainnya. Tren pemerintah akan berubah ke arah situ,"
imbuh JK.
JK juga menantang para kontraktor untuk sama-sama membangun
bangsa. Agar pembangunan berjalan ke arah yang baik dan terlaksana tepat waktu,
sangat dibutuhkan pengetahuan akan teknologi yang menunjang.
Para insinyur yang bekerja juga harus mengikuti perkembangan
teknologi. Soal peralatan secanggih apapun dapat dioperasikan asalkan
manusianya mengikuti perkembangan teknologi.
"Ini modal pokok yaitu enginering teknologi yang anda
dikuasai. Seluruh aspek tak lepas dari teknologi dan manajerial. Orang tak
ingin lagi bikin gedung miring, semua mau rapi, ingin jalan baik tak mau jalan
biasa. Dibutuhkan sistem yang lebih baik lagi," ujarnya.
"Semua bertumpu pada orang. Peralatan dapat dibeli,
dump truck mudah sekali dicari karena banyak dikandangkan. Crane banyak karena
penurunan tambang. Semua bisa dioperasikan kalau orangnya ngerti
teknologi," ujar JK.
Yang perlu kita perhatikan benar adalah infrastruktur di
Indonesia bagian timur sana. Seringkali Indonesia bagian timur jauh tertinggal
dari Indonesia bagian barat. Dengan anggaran sebanyak itu, semoga saja kita
bisa melihat Indonesia bagian timur menjadi wilayah yang maju juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar