Kamis, 01 Agustus 2013

Bagaimana Nasib Pekerja Blok Mahakam?


Seorang pekerja di blok migas (foto: Bisnis Indonesia)
Blok Mahakam yang terletak di Delta Mahakam sudah beroperasi sekitar 40 tahun. Bagi yang berumur di bawah 40 tahun, blok ini sudah memproduksi minyak dan gas, sebelum mereka lahir. Bisa dibayangkan kehadiran blok ini sudah menyatu dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Sebagian pekerja bisa dipastikan ada yang sudah puluhan tahun bekerja di sana dan sebagian lagi mungkin beberapa tahun bekerja di blok, yang dioperasikan oleh Total EP Indonesie ini.

Kontrak pengoperasian blok ini akan berakhir 2017. Belum diketahui dgn jelas apakah pemerintah memperpanjang kontrak Total mengoperasikan blok tersebut atau tidak, atau pemerintah akan membuat skema baru dengan melibatkan Pertamina. Kabarnya, Total menawarkan opsi participating interest 35% masing-masing untuk Total dan Inpex, sementara Pertamina 30%. lalu akan ada masa transisi 5 tahun. Nah, kita belum tahu pemerintah akan memilih opsi yg mana.

Situasi yang tidak menentu ini bisa menjadi membuat karyawan Blok Mahakam menjadi was-was. Bagaimana nasib karyawan yang sdh bekerja 10 tahun lebih, tiba2 operator ganti baju, sistem kerja baru, budaya kerja baru, sistem kompensasi bagi karyawan baru. Pokoknya semua baru.Para pekerja pasti menunggu dan was-was dan galau. Bagi yg punya skill tinggi, mungkin tidak masalah akan mendapatkan/mencari pekerjaan baru di dalam atau luar negeri. Apapun pilihan karyawan, saat ini masih bersifat spekulasi. Semakin cepat pemerintah membuat keputusan, semakin bagus.

Sebagian pekerja di blok ini sudah berpengalaman dan mungkin mereka sdh merasa nyaman dengan sistem, iklim dan budaya kerja yang telah diterapkan oleh operator yang sekarang, Total E&P Indonesie.

Kegalauan pekerja Blok Mahakam bisa terlihat dari tulisan seorang blogger, yang saat ini bekerja di Blok Mahakam. (link: http://www.seputarblokmahakam.blogsp...njang-apa.html). Di situ, Ikbal, seorang insinyur muda, yang memiliki keluarga kecil dan anak2 yg masih kecil, tak bisa menyembunyikan kegalauannya.

Nah, saat ini belum ada kejelasan bagaimana nasib karyawan Blok Mahakam, bila pemerintah tiba2 tdk memperpanjang kontrak Total EP Indonesie untuk mengoperasikan Blok Mahakam. Bila pemerintah membuat skema baru, yg melibatkan operator lama dan baru, barangkali tidak akan terjadi gejolak internal dan karyawan mungkin tdk perlu risau.

Bagaimana nasib Blok Mahakam kedepan? blok Mahakamku sayang, Mahakamku malang...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar