Dimanakah Anda tinggal saat ini? Bila Anda dan
saya tinggal di Jakarta, maka kita tinggal di salah satu kota paling berisiko
terhadap bencana di dunia. Menurut ranking kota paling berisiko di dunia yang
dikeluarkan oleh Swiss Re, Jakarta berada di urutan ke-5 sebagai kota paling
berisiko di dunia. Di urutan pertama sebagai kota paling berisiko di dunia saat
ini adalah Tokyo, Jepang.
Ranking 10 kota paling berisiko terhadap
bencana tersebut berdasarkan hasil analysis Swiss Re, salah satu perusahaan
reasuransi terbesar dan terkemuka di dunia. Bagi industri asuransi, ini
merupakan pertanyaan yang paling mendesak. Karena itu, tahun lalu Swiss Re
melakukan analisa dan evaluasi terhadap 616 kota besar di seluruh dunia dan
bagaimana kota-kota tersebut terekspos atau terpapar oleh ancaman gempa bumi,
hurricanes, siklon, badai, banjir dan tsunami.
10. Teheran, ibukota Iran
Kota Iran berisiko karena berada di lintasan
Pacific Ring of Fire sehingga berisiko terjadi gempa bumi. Kota tersebut juga
berada di patahan Northern Anatolian, salah satu patahan paling
berbahaya dan rentan di dunia. Seluruh 13,6 juta penduduk Tehran terpapar oleh
risiko bencana gempa bumi. Kota-kota terdekat seperti Bucharest, Tashkent,
ibukota Uzbekistan serta Turki juga terancam oleh bahaya gempa bumi. Gempa bumi
paling dahsyat tercatat terjadi pada tahun 1830, menyusul gempa-gempa yang
lumayan besar yang terjadi di beberapa dekade terakhir.
9. Los Angeles, Amerika Serikat.
Kota Los Angeles (LA) berada di patahan San
Andreas yan gmembuat kota ini terekspos oleh risiko terjadi gempa bumi.
Subduksi lempeng lautan yang terus mendesak ke lempeng benua dapat menciptakan
tsunami, yang disebut patahan ‘strike-slip’ seperti patahan San Andreas dan
Northern Anatolian. Kota berpenduduk 14,7 juta jiwa ini terancam oleh risiko
gempa bumi.
8.Shanghai River, China
Kota Shanghai berada di urutan ke-8 sebagai
kota paling berisiko di dunia karena letaknya berada di pinggir sungai,
sehingga (river delta) sehingga terancam banjir besar. Kota berpenduduk 11,7
juta jiwa ini terancam oleh banjir setiap tahun. Kota-kota lain di dunia yang menghadapi
risiko serupa tapi dengan tingkat risiko rendah adalah Bangkok, Mexico City,
Bagdad, Paris dan Doha.
7.Kalkuta, India
Kalkuta berpenduduk 10,5 juta jiwa ini berada
di urutan ke-7 kota paling berisiko di dunia. Ancaman bahaya terbesar adalah
bencana banjir yang membuat penduduk kota tersebut terancam. Kota ini juga
terancam oleh tsunami dengan sekitar 500,000 terpapar risiko tsunami. Ancaman
lain adalah hurricanes.
6. Nagoya, Jepang
Kota berpenduduk 2,4 juta jiwa ini berada di
urutan ke-6 kota paling berisiko di dunia. Ancaman terbesar yang dihadapi oleh
kota ini adalah Tsunami yang mendominasi risiko terbesar di Pasifik. Kota
ini terpapar oleh ancaman gempa bumi akibat patahan lempengan di laut barat
daya. Nagoya bersama Tokyo-Yokohama menghadapi ancaman yang sama dengan total
12 juta jiwa terancam oleh tsunami. Namun, Swiss Re mengatakan jumlah penduduk
yang terancam tsunami dan menimbulkan kerugian jiwa manusia bisa lebih besar
dari yang diperkirakan.
5. Jakarta, Indonesia
Rupanya Jakarta merupakan salah satu kota
paling berisiko di dunia. Alasannya, sekitar 40% wilayah Jakarta berada di
bawah permukaan laut dan terletak di dataran rendah dengan kondisi tanah yang
lembut. Ini berarti bila terjadi gempa bumi, kota berpenduduk 17,7 juta jiwa
ini terancam oleh getaran gempa yang dahsyat. Gempa juga dapat menyebabkan
runtuhnya tanah karena kondisi tanah yang tidak keras. Disamping itu, kota ini
berisiko terhadap banjir karena dilewati oleh sungai-sungai dan membuat kota
Jakarta sebagai salah satu kota paling berisiko di planet ini.
4. Osaka-Kobe, Jepang
Kota Osaka-Kobe yang berpenduduk 14,6 juta jiwa ini
berada di urutan ke-4 sebagai kota paling berisiko di dunia. Ancaman terbesar
adalah gempa bumi, seperti yang terjadi tahun 1995 yang menwaskan ribuan orang.
Kota ini juga terancam oleh badai serta banjir. Sekitar 3 juta jiwa penduduk
yang tinggal di pinggir pantai berisiko terkena gelombang dahsyat (gigantic
waves. Kota ini juga merupakan kota ke-3 di dunia yang paling rentan terhadap
ancaman tsunami.
3. Pearl River Delta, China
Pearl River Delta berada di provinsi
Guangdong, China, dekat dengan Shenzhen, Dongguang, Macau dan Ghangzhou.
Kota-kota ini berpenghuni 42 juta jiwa dan merupakan pilar dan motor
pertumbuhan ekonomi China dengan GDP mencapai sekitar US$690 miliar. Pearl
River Delta terancam oleh banjir serta badai. Sekitar 5,3 juta penduduk tinggal
di daerah yang paling rawan terkena bencana.
2. Manila, Filipna
Kota Manila, ibukota Filipina, berada di
urutan ke-2 sebagai kota paling berisiko terhadap ancaman bencana di dunia.
Kota ini menghadapi ancaman risiko gempa bumi, badai serta siklon, seperti
typhoon Haiyan yang terjadi beberapa waktu lalu yang melanda Filipina, yang
menghancurkan kawasan-kawasan tertentu Filipina, seperti kota Tacloban. Ribuan
orang terbunuh di kota itu.
1) Tokyo-Yokohama, Jepang
Kota Tokyo dan Yokohama, Jepang dengan
jumlah penduduk 37
juta jiwa merupakan kota paling berisiko nomor 1 di dunia. Ancaman terbesar
yang dihadapi adalah gempa bumi, monsoons, banjir dan tsunami. Sekitar 80%
penduduk kota Tokyo, terpapar oleh risiko bencana. Jepang juga merupakan negara
yang paling berisiko terhadap ancaman tsunami di dunia. Letaknya yang berada di
Ring of Fire (cincin api), aktif lempeng bumi Pasifik Barat. Salah satu gempa bumi
paling dahsyat tercat terjadi tahun 1923, yang dikenal dengan sebutan the
Great Kanto Earthquake yang meluluhlantakan kota Tokyo dan Yokohama.
Tercatat 142,800 orang terbunuh oleh gempa dahsyat tersebut.
Ranking yang dikeluarkan oleh Swiss Re
ini diharapkan menjadi masukan berharga bagi pemerintah provinsi DKI
Jakarta dan gubernur Joko Widodo (Jokowi) serta wakil gubernur Ahok serta
Pemerintah Pusat Republik Indonesia. Perencanaan dan pengembangan kota serta
pembangunan di Ibu kota ini harus memperhatikan tingkat risiko bencana yang
dihadapi. Warga Ibukota juga harus menyadari bahwa mereka berada atau tinggal
di salah satu kota paling berisiko di dunia, sehingga sewaktu-waktu bisa
terjadi bencana, entah banjir atau gempa bumi. Seberapa jauh warga Ibu kota
menyadari ancaman/risiko bencana yang dihadapi? Jawabannya ada pada warga Ibu
Kota sendiri dan menjadi tanggungjawab bersama untuk memitigasi ancaman
tersebut.
Langkah Jokowi dan Ahok untuk membuat
bendungan di Ciawi serta langkah-langkah lain untuk mengurangi risiko bencana
banjir patut dihargai dan didukung oleh seluruh warga ibukota. Ini juga menjadi
PR bagi Gubernur Jokowi atau penggantinya kelak (Ahok) bila Jokowi menjadi
Presiden RI (jika terpilih) dalam Pemilu 2014 ini. (*)