Kamis, 29 Januari 2015

Jokowi, Presiden Ompong

Oegroseno
Kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih belum usai juga. Hingga kemudian mantan Wakil Kapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno angkat suara dan mengatakan bahwa masih banyak calon Kapolri yang ideal apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengganti Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri yang sudah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu.

Apabila Presiden mengajukan kembali nama calon Kapolri maka sebaiknya menerbitkan Keppres supaya tongkat estafet di Polri berjalan lancar. Hal itu dikarenakan ada aturan main dalam pengangkatan Kapolri yang sudah menjadi tradisi. Ini adalah tradisi positif karena menyangkut masa depan organisasi Polri dan tradisi tersebut memang sudah lama dilaksanakan.

Misalkan saja, seperti yang masih kita ingat bersama pada tahun 2008 lalu, Presiden mau mengganti Kapolri era Jenderal Sutanto. Ketika itu, Presiden meminta Kapolri untuk mengajukan calon. Lalu, Sutanto meminta dewan jabatan kepangkatan tertinggi (Wanjakti) yang melakukan seleksi.

Dewan Wanjakti lalu akan memprosesnya, lalu muncul pula nama-nama lainnya. Meskipun akhirnya yang dipilih presiden kemudian adalah Timur Pradopo.

Menurut undang-undang, Kapolri diganti jika meninggal dunia, tersangkut kasus hukum, sakit keras dan tidak bisa melaksanakan tugasnya.

Sutarman yang diberhentikan beberapa waktu lalu tidak masuk dalam kriteria pemberhentian itu, sebab masa tugasnya masih sembilan bulan lagi.

 Jokowi juga didesak oleh berbagai kalangan untuk segera menyelesaikan kisruh politik ini. Pihak KPK juga sudah meminta bantuan kepada TNI. Padahal kita tahu sendiri Polri dan TNI seringkali berseberangan. Tidak sedikit yang berspekulasi bahwa worst case scenario dari kisruh ini adalah kudeta.

Tingkat popularitas Jokowi juga menurun drastis, seperti yang banyak disampaikan oleh analis baik dalam maupun luar negeri. Bahkan hingga muncul versi parodi dari wajah Jokowi di cover majalah Time yakni yang seharusnya A New Hope menjadi A New Hopeless.


Ayo Jokowi bangunlah dan selesaikanlah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar