Senin, 17 November 2014

Jaksa Agung Akan Menjadi Bagian dari Dream Team Indonesia Memberantas Korupsi

Usai menentukan jajaran kabinet, kini Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini dinantikan untuk segera memilih Jaksa Agung yang berikutnya. Lagi-lagi sepertinya Jokowi akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menentukan siapa yang akan mengisi posisi tersebut.

Pengamat Kepolisian dari Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi akan menghadapi persoalan dilematis dalam memilih calon Jaksa Agung. 

Pemilihan jaksa agung dari orang dalam atau dari orang luar sepertinya akan cukup menimbulkan dilema, karena lembaga kejaksaan agung memiliki kultur kerja technical knowledge dalam memproses hukum yang orang luar tidak mudah memahami.

"Maka, jika memilih jaksa agung dari orang luar,  seperti pak Taufiqurrahman Ruki, bisa jadi yang bersangkutan akan terasing dengan lingkungannya. Seperti dulu pak Abdulrachman Saleh, tidak mudah melakukan pembenahan organisasi. Sementara kalau diisi orang dalam, juga tidak mudah untuk membenahi organisasi. Karena kebiasaan kerja yang spesifik itu sudah sangat kuat dan dia akan menghadapi rekannya sendiri," tutur Bambang. 

Oleh karena itu, jalan tengah yang bisa dilakukan adalah, bisa saja Presiden Jokowi memilih orang dalam yang sekarang ada di luar namun dengan catatan; memiliki integritas moral baik, berani, tidak punya catatan korupsi, profesional. Selain itu juga tidak mudah terpengaruh oleh intervensi politik juga akan dengan sungguh-sungguh melakukan reformasi di kejaksaan agung.

Sedangkan aktivis antikorupsi Tri Agus Siswanto Siswowiharjo mengatakan bahwa lembaga penegakan  yang hukum terdiri dari Kepolisian, KPK, dan Kejaksaan bisa menjadi lembaga dream team dengan syarat Jaksa Agung yang terpilih nanti memiliki latar belakang sebagai pimpinan KPK.

Lawan Korupsi
Alasannya, Jaksa Agung akan mampu membangun kerjasama yang sinergis dengan KPK dan Polri sebagai lembaga penegak hukum. Bahkan, apabila ketiga lembaga ini bersepakat memerangi korupsi bisa menjadi “Dream Team”.

"Apalagi bila bisa bersinergi dengan KPK dan Kepolisian. Saat ini KPK dipimpin Abraham  Samad. Jika Taufik Ruki memimpin Kejaksaan Agung dan bisa bekerja sama dengan KPK dan Polri maka akan menjadi “Dream Team” dalam pemberantasan korupsi," ujarnya.

Jaksa Agung juga harus memiliki track record yang bersih dari kasus-kasus tindak pidana korupsi dan berani pasang badan apabila berhadapan dengan kasus-kasus yang melibatkan pejabat tinggi negara.

"Saya kira jika Jaksa Agung memenuhi kedua syarat ini sudah sangat bagus,” ujar mantan aktivis pada era ‘80-an ini.

Selain Taufik Ruki, saat ini calon jaksa agung dari luar kejaksaan yang beredar di masyarakat adalah, Mas Achmad Santosa (mantan Deputi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan), Muhammad Yusuf (Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan), Hamid Awaluddin (mantan Menteri Hukum dan HAM).

Sedangkan dari dalam adalah, Widyo Pramono (Jaksa Agung Muda Pidana Khusus), dan Andhi Nirwanto (Wakil Jaksa Agung). M. Prasetyo, mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum yang kini anggota DPR dari Partai NasDem.


Alangkah bagusnya apabila dream team ini benar-benar terwujud! Yang belum korupsi pasti akan mikir ratusan kali sebelum korupsi, dan yang sudah korupsi pasti tidurnya tidak bisa tenang!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar