Minggu, 14 Desember 2014

Subsidi BBM Dialihkan Untuk Anggaran Infratruktur

Infrastruktur
Kabar gembira kali ini disampaikan oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK). JK menyampaikan bahwa dia akan menaikkan anggaran infrastruktur tahun depan dua kali lipat, dari sebelumnya Rp150-Rp200 triliun menjadi Rp300-Rp400 triliun.

"Ini anggaran konstruksi lebih baik dan lebih tinggi dari sebelumnya. Sebelumnya di atas Rp150-Rp200 triliun, kita harap jadi Rp300-Rp400 triliun. Itu anggaran kita mau capai 20-25% dari APBN, dulu cuma 10%. Itu yang mau kita capai agar ada kontribusi bagi bangsa ini," kata JK.

Kebijakan tersebut disebabkan karena pemerintah telah mengambil keputusan mengurangi subsidi BBM yang sedemikian besarnya. Subsidi tersebut pada akhirnya dialihkan dari sektor konsumtif ke sektor produktif. "Dan pada saat yang sama harga BBM menurun, jadi ada dana untuk pembangunan dan 60-70% itu konstruktif," ujarnya.

Ia menargetkan agar penerimaan pajak membaik. Walaupun saat ini turunnya anggaran infrastruktur juga dikarenakan penerimaan negara yang turun. "Walaupun kita juga ada akibat lain, penerimaan negara turun sehingga nggak semua terserap ke pembangunan. Diharapkan pajak naik, penghematan, ekonomi naik, dan ada pajak yang lebih tinggi," ujarnya.

JK juga mengatakan bahwa pemerintahan masa kini akan mengedepankan tren pembangunan infrastruktur. Dia juga menerangkan bahwa anggaran yang demikian besar berasal dari pemotongan subsidi BBM beberapa waktu lalu. Semua anggaran pembangunan, akan difokuskan untuk membangun jalan raya, sekolah, rumah sakit, bandara, dan pelabuhan.

"Kita moratorium pembangunan kantor pemerintah. Tak boleh tambah kecuali, sekolah, rumah sakit. Kantor departemen, gubernur, kantor pemerintah lain akan stop dulu karena sudah berlebihan. Dana besar ini akan ke jalan, irigasi, pembanguna airport, pelabuhan, listrik, transmisi, dan konstruksi positif lainnya. Tren pemerintah akan berubah ke arah situ," imbuh JK.

JK juga menantang para kontraktor untuk sama-sama membangun bangsa. Agar pembangunan berjalan ke arah yang baik dan terlaksana tepat waktu, sangat dibutuhkan pengetahuan akan teknologi yang menunjang.

Para insinyur yang bekerja juga harus mengikuti perkembangan teknologi. Soal peralatan secanggih apapun dapat dioperasikan asalkan manusianya mengikuti perkembangan teknologi.

"Ini modal pokok yaitu enginering teknologi yang anda dikuasai. Seluruh aspek tak lepas dari teknologi dan manajerial. Orang tak ingin lagi bikin gedung miring, semua mau rapi, ingin jalan baik tak mau jalan biasa. Dibutuhkan sistem yang lebih baik lagi," ujarnya.

"Semua bertumpu pada orang. Peralatan dapat dibeli, dump truck mudah sekali dicari karena banyak dikandangkan. Crane banyak karena penurunan tambang. Semua bisa dioperasikan kalau orangnya ngerti teknologi," ujar JK.


Yang perlu kita perhatikan benar adalah infrastruktur di Indonesia bagian timur sana. Seringkali Indonesia bagian timur jauh tertinggal dari Indonesia bagian barat. Dengan anggaran sebanyak itu, semoga saja kita bisa melihat Indonesia bagian timur menjadi wilayah yang maju juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar