Kamis, 30 Oktober 2014

Kesibukan Menteri ESDM Indonesia Yang Baru


Sudirman Said
 Pasca dilantiknya Kabinet Kerja Joko Widodo (Jokowi) – Jusuf Kalla (JK), para menteri sudah mulai disibukkan dengan kegiatan di kementerian mereka masing-masing. Terlepas dari kecewa masyarakat dan para pengamat akan susunan kabinet tersebut, memang seharusnya mereka diberikan kesempatan yang obyektif untuk membuktikan kemampuan mereka.

Umumnya hari-hari pertama para menteri disibukkan dengan rapat dengan jajaran pemerintah maupun stakeholder terkait. Tak terkecuali pula dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Mineral (ESDM).

Kegiatan Menteri ESDM Sudirman Said dilaporkan lebih banyak dihabiskan untuk menggelar rapat. Sejak pagi hingga sore hari, ia rapat dengan direksi Pertamina, PLN, dan PGN.

Sudirman sendiri begitu datang ke kantornya pada pada pagi hari dan langsung menggelar rapat dengan PT Pertamina. Mereka yang hadir adalah Plt Direktur Utama M Husen, Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya, Direktur Keuangan Andri T Hidayat, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Afdhal Bahaudin, dan Direktur Gas Hari Karyuliarto.

Selain bersilaturahmi kepada Menteri ESDM yang baru, jajaran direksi Pertamina juga membahas kebijakan BBM subsidi.

"Ini juga ada pembahasan tentang BBM, terutama kuota. Lanjutan dari rapat di kantor Wapres kemarin, yaitu mencari kebijakan yang efektif untuk menekan konsumsi BBM bersubsidi, agar kuotanya cukup sampai akhir tahun," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya.

Usai rapat dengan Pertamina, berikutnya adalah rapat dengan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

"Kita bahas krisis listrik di Medan, Sumatera Utara. Kita sudah jelaskan dengan masuknya PLTU Pangkalan Susu defisit listrik sudah mulai berkurang. Apalagi semalam sudah ada cadangan listrik, Insya Allah pembangkit listriknya lancar," ungkap Direktur Utama PLN Nur Pamudji.

Nur menambahkan bahwa selain pembahasan krisis listrik di Medan, direksi PLN juga memaparkan perkembangan proyek 10.000 MW tahap I dan tahap II.

"Kita juga cerita-cerita FTP (Fast Track Program 10.000 MW). Kami juga menceritakan ancaman krisis listrik 2018, obrolannya hanya pointer-pointer, secara keseluruhan saja kita paparkan. Kalau secara detail nanti seminggu lagi, cari yang sekarang belum ada pengambilan keputusan penting," ucapnya.

Usai rapat maraton tersebut, dilaporkan bahwa kegiatan Sudirman selanjutnya adalah menerima kunjungan Mantan Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto.

Setelah menerima kedatangan Kuntoro, Sudirman kemudian keluar menuju Istana Presiden karena mendapat panggilan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Nah agenda pertemuan dengan presiden itulah yang tidak diceritakan ke publik. Apakah berkisar tentang keputusan-keputusan energi yang sudah menanti di lapangan? Terkait nasib Blok Mahakam misalnya. Banyak pihak yang mengira bahwa keputusan akan kontrak Blok Mahakam akan diputuskan pada pemerintahan SBY, namun hingga kini dilantik presiden yang baru, belum ada keputusannya. Keputusan tentang kontrak migas yang akan segera berakhir pada tahun 2017 tersebut kini ada di tangan Presiden Jokowi dan Menteri ESDM yang baru!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar